Sumber: Deloitte
Dalam lanskap bisnis yang terus berubah akibat disrupsi digital, otomatisasi, dan ekspektasi tenaga kerja yang berkembang, peran Chief Human Resources Officer (CHRO) mengalami transformasi signifikan. Deloitte menyoroti bahwa CHRO kini tidak hanya sebagai pengelola fungsi SDM, tetapi juga sebagai arsitek strategis yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan dan nilai organisasi.
Evolusi Peran CHRO
Analisis Deloitte menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah keterampilan unik yang diharapkan dari CHRO meningkat sebesar 23%—tertinggi di antara peran eksekutif lainnya seperti CFO, COO, dan CIO. Namun, tidak ada pengurangan signifikan dalam tanggung jawab lama mereka, menandakan bahwa CHRO diharapkan untuk membawa lebih banyak ke meja eksekutif tanpa mengurangi aspek-aspek tradisional dari peran mereka.
Peran CHRO dalam Pertumbuhan Strategis
CHRO modern diharapkan untuk:
- Menjadi Mitra Strategis: Berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi bisnis, bukan hanya dalam fungsi SDM.
- Mengelola Transformasi Digital: Memimpin inisiatif digitalisasi dalam fungsi SDM dan mendukung transformasi digital organisasi secara keseluruhan.
- Mendorong Inovasi Budaya: Membangun budaya organisasi yang adaptif, inklusif, dan berorientasi pada pertumbuhan.
- Mengintegrasikan ESG: Memastikan bahwa praktik SDM mendukung tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).
Keterampilan dan Kompetensi Baru
Untuk memenuhi tuntutan peran yang berkembang, CHRO perlu mengembangkan:
- Kecakapan Analitis: Kemampuan untuk menganalisis data tenaga kerja dan menginformasikan keputusan strategis.
- Pemahaman Teknologi: Memahami dan memanfaatkan teknologi baru dalam manajemen SDM.
- Kepemimpinan Transformasional: Kemampuan untuk memimpin perubahan dan menginspirasi tim dalam menghadapi tantangan baru.
Kesimpulan
Transformasi peran CHRO mencerminkan kebutuhan organisasi untuk memiliki pemimpin SDM yang tidak hanya mengelola fungsi administratif, tetapi juga berkontribusi secara strategis terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Dengan mengembangkan keterampilan baru dan memperluas tanggung jawab mereka, CHRO dapat menjadi kekuatan pendorong utama dalam mencapai tujuan organisasi di era yang penuh tantangan ini.