Mempercepat Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan dan Inklusif

Sumber: McKinsey

 

Bayangkan sebuah perusahaan yang tengah menghadapi dilema klasik: pertumbuhan bisnis sudah stagnan, sambil dihadapkan pada tuntutan global untuk berkelanjutan dan inklusif. Bagaimana caranya membuat pertumbuhan itu berkelanjutan (sustainability)—dengan rendah karbon, ramah lingkungan—dan sekaligus inklusif, menciptakan kesempatan bagi semua orang?

Inilah pertanyaan yang dijawab oleh McKinsey dalam laporan dan insight terbaru mereka. Mereka menetapkan bahwa menumbuhkan bisnis dan ekonomi di era kini bukan pilihan antara ‘bertumbuh’ atau ‘berkelanjutan & inklusif’, melainkan harus dilakukan secara bersamaan.

Kenapa Ini Penting Sekarang?

Dalam laporan “Accelerating sustainable and inclusive growth for all” (2024), McKinsey menggambarkan aspirasi strategis global:

  • Membantu klien mencapai net-zero emisi,
  • Memperluas peluang ekonomi bagi masyarakat lebih luas,
  • Membangun organisasi dan komunitas yang tangguh

Hasilnya? Ribuan proyek global, ribuan orang mendapat pelatihan, dan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan PDB dengan dampak sosial dan lingkungan positif .

Tiga Pilar Utama: “And”—Bukan “Or”

  1. Pertumbuhan Tidak Boleh Mengorbankan Lingkungan

Investasi besar di energi rendah karbon, revolusi teknologi hijau—ini bukan opsi masa depan, melainkan saat ini.

  1. Inklusi Ekonomi yang Nyata

Tak cukup membuka lapangan kerja; yang penting adalah menciptakan penghasilan yang layak dan keterampilan untuk masa depan.

  1. Inovasi & Kolaborasi Berkelanjutan

McKinsey menekankan pentingnya sinergi antara sektor publik, bisnis, dan sosial—dengan model seperti blended finance: mendorong swasta dan pemerintah bekerja sama, menggandakan efek perubahan dengan lebih cepat dan tepat sasaran .

Trade-Off? Eh, Bisa Antisipatif

McKinsey memberi gambaran analitis lewat MGI—McKinsey Global Institute—tentang dua kesenjangan utama:

  • Empowerment gap: kebutuhan ekonomi untuk membawa miliaran orang ke taraf hidup lebih baik.
  • Sustainability gap: kebutuhan investasi besar untuk transisi energi rendah karbon.

Skema mereka menunjukkan bahwa:

  • Pertumbuhan “baseline” dapat mengisi sekitar sepertiga dari empowerment gap dan sangat sedikit untuk sustainability gap.
  • Pertumbuhan cepat + inovasi bisnis bisa menutup sekitar dua pertiga dari empowerment gap dan sepertiga dari sustainability gap
  • Dengan dukungan kebijakan publik dan filantropi, dunia bisa mencapai net-zero pada 1,5°C dan meningkatkan ratusan juta orang ke tingkat “empowerment” penuh mckinsey.com.

Intisari untuk Praktisi

Kesimpulan: Mempercepat Bukan Mengorbankan

Mempercepat pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif berarti:

  • Merancang sistem pertumbuhan yang menghasilkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan sekaligus.
  • Memadukan inovasi bisnis, kebijakan publik, dan filantropi.
  • Fokus pada indikator nyata—investasi rendah karbon, penetrasi pasar tenaga kerja yang inklusif, dan metrik empower.

Dengan cara ini, pertumbuhan bukan sekadar angka PDB, tapi motor perubahan sosial & lingkungan—memajukan planet dan membangun kesempatan bagi semua.

Sumber utama:
McKinsey & Company, Accelerating sustainable and inclusive growth for all (2024)

Post a comment

Your email address will not be published.

Related Posts